Minggu, 31 Oktober 2010

ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN PROYEK

Dalam manajemen kelayakan proyek perlu diperhatikan, dalam bentuk apapun proyek yang akan dikerjakan , suatu yang perlu diperhatikan adalah aspek yang mempengaruhinya , kita tidak bisa menghiraukan dari aspek ini karena hal ini sangat penting.
Aspek itu terbagi berbagai bidanag diantaranya adalah:
1. Aspek Hukum
Aspek yang berhubungan dengan aspek ini adalah suatu aspek yang tidak bisa diabaiakan secara gampang, karena dapat mengakibatkan perselisihan dengan panajang.diantaranya adalah:
A. Perijinan/Izin
a. izin lokasi
diantaranya adalah letak tanah atau tanah yang akan dibangun , surat izin mendirikan bangunan dari pemerintah.
b. izin usaha
dianataranya surat izin usaha, surat tanda daftar perusahaan, dan surat tanda rekanan dari pemda setempat.
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Dalam mengerjakan suatu proyek kita harus mengkaji lebih luas akan aspek proyek yang kita buat dengan lengkungan sosial
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat, apakah setempat menerima proyekk atau hasil karya yang
kita buat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
Untuk mensurvei ini kita perlu pendekatan dengan masyarakat atau perlu meneliti sejauh mana dampak yang kita buat mereka rasakan, kalau ada masukan kita harus siap menerima , kerana mulai dari itulah kita mulai berkembang.
3. Aspek pasar dan pemasaran
Dalam dunai perdagangan kita perlu memperhatikan keadaan pasar , jika pasar lebih membutuhkana kita buat maka buat dengan kuatitas yang lebih baik lagi, karena saingan produk semakin berkembang, apalagi dibidang teknologi informasi dalam zaman sekarang.
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.

4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

5. Aspek manajemen
Berhubungan dengan manajemen pembangunan proyek dan pengoperasiannya.

6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

KARAKTERISTIK MANAJEMEN PROYEK

SPEKTRUM MANAJEMEN

Manajemen proyek Perangkat Lunak (PL) yang efektif berfokus pada 3 P, dimana harus berurut yaitu

PEOPLE

:

Elemen terpenting dari suksesnya proyek

PRODUCT / PROBLEM

:

Software yang dikembangkan

PROCESS

:

Suatu kerangka kerja dari suatu aktifitas dan kumpulan tugas untuk memgembangkan PL

PROJECT

(tambahan)

:

Penggabungan semua kerja untuk membuat produk menjadi kenyataan

PEOPLE ( MANUSIA)

SEI telah mengembangkan suatu model kematangan kemampuan manajemen manusia (People Management Capability Manurity Model ( PM – CMM ) ) untuk mempertinggi kesiapan organisasi PL dalam membuat aplikasi yang semakin kompleks sehingga menarik, menumbuhkan, memotivasi, menyebarkan dan memelihara bakat yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemapuan mengembankan PL mereka.

Model kematangan manajemen manusia membatasi pada

Rekruitmen

Seleksi

Manajemen unjuk kerja

Pelatihan

Kompensasi

Pemgembangan karir

Desain kerja & organisasi

Perkembangan karir tim / kultur

PROBLEM / PRODUCT

Analisis yang mendetail mengenai kebutuhan PL akan memberikan informasi untuk menghitung perkiraan kuantitatif & perencanaan organisasi. Tetapi itu sulit karena informasi yang diberikan customer tidak lengkap.

Ruang lingkup masalah dibatasi dengan :

- Konteks

PL yang dibangun memenuhi sistem, produk / konteks bisnis yang lebih besar serta batasan yang menentukan hasilnya

- Tujuan informasi

Objek pelanggan yang dihasilkan sbg output dr PL yang dapat digunakan sebagai input

- Fungsi & unjuk kerja

PL digunakan untuk mentransformasikan input menjadi output

Pernyataan ruang lingkup dibatasi (data jumlah pemakai simultan, ukuran pengiriman, waktu mak respon ), batasan /& jangka waktu dicatat (biaya produk membatasi jumlah memori) & factor mitigasi (algoritma yang dibutuhkan software aplikasi (pemograman))

Dekomposisi Masalah / pembagian masalah diterapkan pada :

- Fungsionalitas yang disampaikan

- Proses yang dipakai

PROCESS

Proses PL memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensip bagi pengembangan PL yang dapat dibangun dengan

- Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda, kemampuan penyampaian & jaminan kualitas

- Aktifitas pelindung, jaminan kualitas PL, manajemen konfigurasi PL & pengukuran

Dekomposisi Proses

Bila batasan waktu yang ketat diberikan dan masalah dapat dipecah-pecah, model RAD mungkin pilihan yang paling tepat.

Tugas kerja yang actual bervariasi sehingga dekomposi proses dimulai pada saat bagaimana menyesesaikan kerja proses secara umum.

PROYEK

Profesional industri sering mengacu pada aturan 90-90 yaitu pada saat mendiskusikan proyek PL yang sukar maka 90 % dr sistem yang pertama menyerap 90 % dari usaha & waktu yang diberikan. 10 %terakhir mengambil 90 % lain dari usaha & waktu yang diberikan.

Dr penyataan tersebut proyek mengalami kesulitan yaitu

1. Kemajuan mengalami kecacatan

2. Tidak ada cara untuk mengkalibrasi kemajuan karena tidak memperoleh matrik kuantitatif

3. Rencana proyek belum dirancang untuk menakomodasi sumber daya yang diperlukan pada akhir sebuah proyek

4. Resiko-resiko belum mempertimbangkan secara eksplisit serta belum dibuat rencana untuk mengurangi, mengatur & memonitor

5. Jadual yang ada tidak realistis & cacat

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan waktu pada awal proyek untuk membangun rencana yang realistis guna memonitor rencana proyek selama berjalan & pada keseluruhan proyek serta mengontrol kualitas serta perubahannya.

Minggu, 10 Oktober 2010

Manajemen Proyek & Resiko

1. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai.

Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu : 'initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing process'.

2. Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

* Artikel Management Proyek

Berjalannya perkembangan dunia perusahaan yang membuat management semakin berkembang dengan adanya kualitas yang seimbang management proyek dengan cara mengelolah perusahan-perusahaan yang berkembang dan bermutu, dan dampak apa yang terjadi di proyek perusahaan yang mereka kelola, dengan berkembangnya proyek mereka harus mempunya keahlian yang khusus danharus adanya partner kerja yang baik dalam mambangun perusahaan yang maju dengan di tambahnya investor yang masuk dalam bagian perusahannya maka Growing UP Economis Businesses..
Untuk menjamin keberhasilan implementasi, anda harus memiliki orientasi yang jelas dan memiliki wawasan yang luas.
Manajemen proyek meliputi semua tahap, aktivitas dan tugas yang diperlukan melalui siklus implementasi. Tugas-tugas yang kami implementasikan kepada anda meliputi :
• Planning - Penjadwalan dan prioritas bekerja dengan menggambarkan perencanaan termasuk estimasi dan alokasi dan sumber penghasilan.
• Risk Management – Analisa dan monitoring resiko untuk mengurangi imbasnya dari keadaan yang tak terduga sebaliknya .
• Issue Management – Manajemen yang tepatguna dan pengawasan dari setiap masalah proyek.
• Status Reporting – Koordinasi komunikasi diantara anda, tim proyek, dan para supplier sebagai pihak ketiga.
• Project Administration - Administrasi proyek yang menggunakan tools proyek manajemen.
• Project Change Management - Evaluasi, penjadwalan dan pengaturan untuk setiap perubahan order yang muncul.

* Artikel Management Resiko

mengenai maksimisasi kemakmuran pemilik perusahaan sebagai tujuan utama bisnis, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, pelatihan, maupun riset di bidang keuangan, untuk menempuh pendidikan dan sertifikasi manajemen risiko menurut levelnya masing-masing. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa ini.
Lalu apa manfaat manajemen risiko bagi peningkatan kemakmuran pemilik perusahaan? Jika pengaruh manajemen risiko terhadap discount rate tidak signifikan, mari kita lihat manfaatnya untuk arus kas bersih. Paling tidak ada tiga manfaat manajemen risiko bagi arus kas bersih.